|
|
|
|
HARUSKAH BIKIN BAND LEWAT "PERTEMANAN"??
Gimana sii cara yang paling baik membentuk band? Sebagian besar kita percaya "nge-band" itu seperti sebuah "perkawinan". Ada proses-proses yang perlu dilakukan dan dijalani terlebih dahulu untuk sampai kesana. Mulai dari kenalan, cocok cocokan alias adaptasi, sampai akhirnya nongol deh yang namanya kesepakatan buat jalan bareng. Menganut azas itulah, kata yang percaya tadi, bikin band itu bukan urusan yang gampang. Mana ada sii perkawinan "instan"? kecuali kepepet kan? jalan yang ditempuh biasanya panjang dan berliku. kalo perlu pake bubar jalan, jatuh-jatuh dulu, berdarah-darah dulu, baru kemudian nyambung lagi. Intinya, ga bisa tuh sekali bentuk terus langsung ada chemistry dan jreeeng..jadi! Engga salah emang, anggapan kaya gitu. Karena toh pemandangan dan pengalaman kayak gitu yang biasa terhampar dihadapan kita selama ini, dari dulu sampe sekarang...sebut aja kayak The Beatles, engga sekali kumpul terus jadi tuh!! perlu beberapa kali pergantian formasi dulu, baru bener-bener berjalan, kemudian melejit dan menjadi legenda. Gitu juga dengan KoRn dan Linkin Park, susah payah mereka mencari calon yang cocok visi dan misinya serta punya kemampuan yang dibutuhkan untuk dijadiin personel. Pastinya ada chemistry yang selalu jadi dasar mereka membentuk formasi. Selama "getaran" itu ngga ada, jangan harap band bisa terbentuk! syukur-syukur kalo semua itu didapat dari pertemanan. Itu juga yang terjadi dengan u2 atau Queen misalnya, didalam negeri kayak sheila on 7 atao Dewa adalah contoh band yang berangkat dari pertemanan. Pertemanan yang akhirnya berkembang menjadi hubungan profesional. Berarti ngga ada donk band yang dibentuk atas dasar "paksaan"?? nanti dulu! gimana dengan New Kids On The Block (NKOTB), Spice Girls, Take That, Boyzone atau sebut aja Busted? biar kesannya ngga se-keren atau se-cool band-band yang disebut lebih dulu, kita perlu mengakui bahwa nama-nama sebangsa NKOTB, Spice Girls dan yang lainnya itu pun sempat mengecap sukses. Mencetak sejarah dengan rekor penjualan album dengan angka yang fantastis, sekaligus membawa sudut pandang baru kalo yang namanya chemistry itu bisa dibentuk serta dipoles lewat sederet latihan dan proses yang terbilang cukup cepat namun tetap spartan dan simultan. Lebih cepat dari bayangan kita selama ini. As we know, pembentukan boysband and girlsband itu emang ngga berangkat dari perkenalan atau pertemanan. Melainkan lewat audisi dari satu atao lebih produser. Lepas dari segala ketenaran yang diraih pada akhirnya, pembentukan mereka itupun dimulai lewat sederet tahap audisi. Ya teknis menyanyi, menari serta ngga kalah penting tampang! Kelar audisi, para kandidat terpilih pun masih melewati sebuah proses pemolesan. Dari yang tadinya engga jago nyanyi, di poles begitu rupa sehingga jadi cukup punya "suara" buat nyanyi, dari yang tadinya engga jago nari, dilatih hingga tiap gerakannya seolah bisa jadi inspirasi bagi fans-nya. Dari yang tadinya berpenampilan cupu, di permak abis hingga kerling matanya bisa bikin para fans-nya susah tidur. Itu semua dikerjakan dan dilakukan sama produser serta tim yang terdiri dari berbagai macam ahli yang tentunya sangat berkompeten di bidangnya masing-masing. Mulai dari konsultasi image sampae manajer komunikasi masa. Mulai dari fashion stylish sampe pengarah gaya atao koreografer. hasilnya?? bisa diliat sendiri, siapa yang berani bilang kalo Spice Girls engga ngetop, siapa juga yang berani ngomong kalo Take That, Boyzone atau westlife tuh cuma a bunch of singing dancing guys yang engga mampu menjual jutaan kopi album mereka?? di Jepang, metode pembentukan band kayak gitu juga banyak dipake. Engga hanya buat ngejaring boysband atao girlsband, banyak juga band "beneran" yang dibentuk dengan pola audisi. Disaring satu persatu lalu dipoles sedemikian rupa sehingga terkesan dan dimunculkan sebagai unit yang solid sejak awal. Ujung-ujungnya, sama hebatnya dengan band yang terbentuk secara organik.
|
|
|